Jumat, 07 Januari 2011

Sisi Paling Rahasia Pengempuran Lebanon

Sisi Paling Rahasia Pengempuran Lebanon

( Menyingkap Konspirasi Besar Zionis-Salibis dan Neo Syi’ah-Shafawis terhadap Ahlussunnah di Semenanjung Arabia )

 Editor dan Penerjemah: Muhammad Ihsan Zainuddin (Abul Miqdad al-Madany)[1]

“Dari semua yang terungkap dan terbaca,
ada banyak rahasia yang tak terketahui.
Karena itu, jangan pernah tertipu
mendengar lolongan serigala,
menyaksikan musang kenakan sorban,
sebab mereka-lah penipu tercerdik dalam sejarah.”
(Suara hati sendiri)

Catatan Editor:
Dalam hitungan hari saja, dunia terperangah. Dan seolah tak pernah jemu, seluruh wajah dunia kembali berpaling ke wilayah paling panas di seantero jagat: Palestina dan Lebanon. Ada puluhan rudal mungkin yang ditumpahkan ke kepingan wilayah itu, dan kemudian ada puluhan –bahkan mungkin ratusan- nyawa tak berdosa yang melayang, ratusan rumah tempat bernaung nyaris rata dengan tanah, dan gelombang pengungsian lalu menjadi fenomena yang tak terbendungkan.
Hampir bisa dipastikan, bahwa mayoritas –jika tidak semua- korban kekejian itu –baik yang meninggal maupun yang harus berlari dengan wajah ketakutan meninggalkan negrinya- adalah sekumpulan manusia yang tidak tahu menahu mengapa orang-orang tercinta mereka harus menjadi korban…mengapa tempat bernaung yang selama ini mereka bangun bata demi bata harus diremukkan begitu saja…Yah, mereka tidak pernah tahu, setidaknya hingga kini.
Mereka tidak tahu…dan kita, kaum muslimin di Indonesia pun mungkin tak tahu mengapa Hizbullah Lebanon menculik 2 tentara Israel. Tapi ketika Presiden Iran, Ahmadi Nejad datang ke Indonesia beberapa waktu yang lalu, kita dihinggapi sebuah euphoria yang gempita. Sebagian kita bahkan seperti menyambut seorang pahlawan agung. Kita kagum hanya karena kesederhanaannya…(Memang susah kita ini, karena jarang menemukan pemimpin yang sederhana, maka musang yang berlagak sederhana pun dengan mudah kita percayai…) Apakah kita kagum akan keberanian Iran –yang merupakan representasi kekuatan Syi’ah abad ini- ‘melawan’ Amerika dalam hal nuklir? Apakah sebagai umat yang selama ini roda peradabannya sedang berada di bawah, kita menganggap ‘keberanian’ Iran itu sebagai awal kemenangan Islam? Bila jawabannya adalah ‘iya’, maka ketahuilah ada banyak hal yang tidak kita ketahui dari semua peristiwa itu
Dalam terminology Sunnah, kita saat ini sedang berhadapan dengan sebuah fitnah. Fitnah itu adalah saat berbagai peristiwa berkalut-kelindan satu sama lain, hingga kita terjebak dalam situasi dimana kita kehilangan nalar sehat untuk memilah mana hal dan pernyataan yang harus diapresiasi secara positif dan tidak. Atau dalam bahasa yang lebih tegas: nalar syar’i kita menjadi tumpul dalam menentukan yang haq dan yang batil. Akibatnya, karena kita merasa sebagai umat yang kalah, segala bentuk perlawanan yang memakai label keummatan kita dengan segera kita anggap sebagai pahlawan Islam. Meski sesungguhnya ia tak lebih dari musang berbulu domba!
‘Tulisan’ ini sebenarnya adalah pengantar saja terhadap sebuah tulisan yang ditulis untuk menyikapi berbagai ‘kekacaubalauan’ yang hingga kini terus terjadi di Semenanjung Arabia; secara spesifik di Irak, dan Palestina serta Lebanon belakangan ini. Tulisan ini sengaja saya terjemahkan dengan harapan agar kita semua dapat melihat krisis Timur-Tengah itu dengan pandangan yang jernih. Agar simpati yang terkirim tak menjelma menjadi simpati yang sia-sia karena salah alamat (Hmm, bukankah salah alamat jika Anda bersimpati pada musang dan serigala??). Tulisan yang saya maksud adalah: Mengapa Hizbullah Menyulik 2 Tentara Israel?; Membaca Tujuan Hakiki di Balik Itu. Ditulis oleh DR. Muhammad Bassam, anggota Dewan Pendiri Rabithah Udaba’ al-Syam (Ikatan Sastrawan Syam). Artikel ini dimuat dalam situs www.almoslim.net, edisi 21/6/1427.
Semoga bermanfaat!


MENGAPA HIZBULLAH MENCULIK 2 TENTARA ISRAEL?
 ( Membaca Tujuan Hakiki di Balik Itu )
DR. Muhammad Bassam
Pada awal tulisan ini, menjadi penting untuk dijelaskan bahwa Israel tidak lebih dari sebuah lembaga zionis yang ‘disisipkan’ dalam tubuh wilayah Arab-Islam kita. Dan sang penyusup ini harus dilawan dengan segala cara yang memungkinkan, hingga Palestina dapat dibebaskan. Seluruh Palestina…dari ujung laut hingga sungainya. Lembaga zionis ini tidak lebih dari sebuah kangker yang ditanamkan Barat di pusat kawasan Islam demi melanggengkan tujuannya: memecah belah dan menghalangi terwujudnya sebuah kekuatan negara berperadaban yang menjadi Islam sebagai referensi tertingginya. Meskipun kita sangat yakin, bahwa ‘proyek’ zionis itu akan berjalan menuju kepunahannya sebagai sebuah akibat yang pasti dari Sunnatullah di muka bumi ini.
Musibah apapun yang menimpa lembaga zionis itu, dan apapun yang menimpa tentara-tentara negara pencuri itu; semuanya akan membuat kita gembira, ridha dan semakin yakin bahwa lembaga itu hanyalah sekumpulan omong kosong yang kemudian dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan label Islam, dan merasa cukup dengan gembar-gembor untuk membebaskan dataran tinggi Golan dan Palestina…Isu Palestina menjadi isu dagangan pokok kelompok-kelompok yang dimotori oleh mereka yang membangun ‘Proyek Shafawisasi’ atau ‘Persianisasi’ di semenanjung Arabia; sebuah proyek yang mengalami kemajuan cukup pesat sejak dimulainya penjajahan terhadap Irak secara Amerikanis-Shafawis-Zionistik, setidaknya sejak 3 tahun belakangan ini…
Di Damaskus, tiga bulan yang lalu, telah diumumkan terbentuknya sebuah aliansi strategis Iran-Suriah yang didalamnya turut pula bergabung kelompok Hizbullah dan beberapa kelompok Palestina, setelah sebelumnya kaum Shafawis Iran telah terlibat dalam suatu ‘permainan’ dengan Pemerintah Suriah…’Permainan’ itu terutama sangat jelas aromanya di bumi Irak yang terjajah, tentu dengan irama yang sejalan dengan sang penjajah Amerika. Meskipun masing-masing pihak tetap menjaga ‘mimpi-mimpi’ mereka untuk menanamkan pengaruhnya di kawasan Arab dan Islam.
Di sini, mungkin menjadi sangat penting bagi kami untuk menunjukkan bahaya ‘mimpi-mimpi’ kaum Persianis-Shafawis, yang didukung penuh oleh Pemerintah Suriah, Hizbullah dan kelompok-kelompok Syi’ah di Irak. Persekutuan gelap ini telah berubah menjadi gejala ‘kangker’ yang sangat parah (dan keji!), yang bahayanya bagi umat Islam (terutama di kawasan Arab) melebihi bahaya lembaga zionis bernama Israel itu sendiri!
Berikut adalah beberapa fenomena ‘Proyek’ Rasialis Shafawistik ini:
1.      Adanya gerakan dan upaya pembersihan etnis dan madzhab terhadap Ahlussunnah Arab di Irak, yang gejalanya semakin meningkat beberapa bulan belakangan ini, seiring dengan upaya pengisoliran terhadap mereka di wilayah selatan Irak. Ditambah lagi dengan seruan untuk membagi kawasan Irak berdasarkan kelompok aliran, serta mendorong pasukan penjajah Amerika untuk terus melakukan penangkapan, penawanan, pembunuhan, penghancuran dan pembersihan terhadap kaum Ahlussunnah di Irak, terhadap mesjid-mesjid, lembaga-lembaga, dan juga gerakan-gerakan mereka!
2.      Keterlibatan kaum Persia Shafawis di Irak dengan kerjasama yang sangat sempurna dengan Pimpinan tertinggi kaum Syi’ah di Irak, khususnya yang memiliki ras Persia.  Dan itu diwujudkan dalam bentuk kerjasama intelejen, militer, ekonomi, politik dan agama, dengan dukungan penuh dari Amerika baik secara militer dan logistik, hingga Irak menjelma menjadi negara yang tunduk di bawah penjajahan kaum Persia Shafawis dengan menggunakan tank-tank Amerika!
3.      Keterlibatan kaum Persia Shafawis di Suriah untuk mengerahkan gerakan Syi’ahisasi di tengah rakyat Suriah yang muslim sunni, dan pemberian kewarganegaraan Suriah kepada para keturunan Persia dan warga Syi’ah Irak, dari pihak pemerintahan Hafzih al-Asad. Dan jumlah mereka hingga saat ini telah melebihi 1.000.000 jiwa. Mayoritasnya bermukim di Propinsi al-Sayyidah Zainab dan sekitarnya di Damaskus.
4.      Menonjolnya upaya-upaya pemalsuan yang sangat vulgar dalam perhitungan demografis terhadap rakyat Suriah. Dan mungkin bukti yang paling jelas atas itu adalah studi-studi fiktif yang dipulikasikan oleh Intelejen Suriah bahwa masyarakat Suriah adalah masyarakat minoritas, dan prosentase Ahlussunnah dari keseluruhan jumlah masyarakat Suriah itu hanya 48%. Dan jumlah itupun mengalami perpecahan di dalam tubuhnya sendiri! Padahal, rakyat Suriah secara mayoritas mutlak terdiri dari Ahlussunnah, dan ini adalah sebuah fakta yang terlalu jelas di Suriah. Tetapi para pelaksana proyek Persianis-Shafawis ini mengira bahwa dengan melakukan pemalsuan terhadap angka-angka demografis di Irak –tentu saja dengan mengorbankan Ahlussunnah yang mayoritas-, mereka juga dapat melakukan hal yang sama di Suriah!!
5.      Kesepakatan dan konspirasi bersama dengan kekuatan Amerika Sang Penjajah. Dan mungkin bukti paling jelas atas itu adalah apa yang dipublikasikan oleh pimpinan spiritual tertinggi Syi’ah di Irak, berupa fatwa-fatwa yang mengharamkan perlawanan terhadap ‘Sang Penjajah’ dan membukakan pintu seluas-luasnya terhadap ‘proyek’ penyembelihan kaum Ahlussunnah di Irak, bahkan melabeli mereka dengan label teroris. Dan semua itu dilakukan seiring dengan upaya-upaya dusta mereka yang seolah mendorong perlawanan terhadap Amerika hingga negara itu merdeka! Sejarah memang selalu berulang. Peran-peran yang mereka lakukan hari ini sesungguhnya diilhami oleh peran-peran  keji nenek-moyang mereka: al-Thusy dan Ibn al-Alqamy, bersama tentara Mongolia dan Tartar untuk menjatuhkan umat Islam di akhir masa kekhilafahan Abbasiyah!!
6.      Semakin meningkatnya upaya-upaya penangkapan yang dilakukan oleh Pemerintah Hafizh al-Asad terhadap warga Arab Iran (al-Ahwaz)[2] yang mencari perlindungan ke Suriah sejak puluhan tahun yang lalu. Tidak hanya itu, sebagian tokoh perlawanan al-Ahwaz itu (seperti Khalil ibn ‘Abd al-Rahman al-Tamimy dan Sa’id ‘Audah al-Saky) kemudian diserahkan kepada pihak Intelejen Iran!
* * *
Sudah tentu proyek Shafawistik ini memerlukan ‘sampul’ dan ‘bingkai’ yang bisa diterima oleh seluruh bangsa Muslim. Harus ada upaya percepatan yang memungkinkan para pelaku proyek ini ‘mempermainkan’ keterlibatan emosional seluruh bangsa Muslim di dunia. Dan untuk saat ini, tidak ada cara yang terbaik kecuali mengangkat masalah Palestina, lalu kemudian ‘memainkannya’ dengan cantik…Dari balik ‘sampul’ itulah tersembunyi niat-niat keji para pelaku proyek busuk ini. Banyak yang tertipu. Sebagian gerakan Islam bahkan terbuai dalam permainan yang mereka mainkan…Semboyan-semboyan kosong yang memancing emosi dan solidaritas benar-benar menyilaukan mereka yang selalu menyederhanakan bahaya kaum Syi’ah Shafawis ini…
Untuk upaya mempermainkan ‘kisah pilu’ Palestina ini maka dilakukanlah langkah-langkah berikut:
1.      Lebih dari sekali, Presiden Iran meneriakkan slogan-slogan kosongnya untuk seruan menghapuskan Israel (dari peta dunia)!
2.      Mengumumkan aliansi Iran-Suriah dengan beberapa organisasi Palestina yang memiliki citra yang baik di mata dunia Arab dan Islam. Mereka juga berlagak akan memberikan bantuan finansial kepada pemerintahan HAMAS…tapi seperti biasa bantuan itu tak pernah ada! Bantuan-bantuan itu tak pernah sampai ke tangan yang berhak hingga sekarang. Dan yakinlah, bantuan itu tak akan pernah sampai hingga kapanpun…Menteri Luar Negri Iran pada tanggal 10 Juli 2006 menegaskan dalam sebuah jumpa pers bahwa proses pemberian bantuan 50 juta dolar itu masih dalam taraf pengambilan keputusan (4 bulan setelah janji itu disampaikan), dan hingga sekarang jumlah itu belum pernah dibayarkan.
3.      Maka bantuan Iran itu tidak lebih dari sekedar gembar-gembor dan janji kosong, sebab kaum Shafawis-Persianis itu tak akan dapat digerakkan kecuali dengan motif ras dan kelompok, yang salah satu konsekwensinya adalah tidak memberikan bantuan apapun terhadap gerakan Palestina manapun yang Ahlussunnah, bagaimanapun kondisinya!!
4.      Penyelenggaraan berbagai pertemuan mencurigakan antara pemerintah Suriah dengan pemerintah Zionis, yang diawali dengan jabatan tangan antara Presiden Suriah, Basyar al-Asad dan Moshe Katzav, Presiden Israel, saat mengunjungi jenazah Paulus di Vatikan. Hal itu kemudian diikuti dengan pernyataan-pernyataan pihak Zionis bahwa pemerintah Suriah adalah pilihan mereka yang harus didukung. Sementara pihak Suriah juga menyatakan keinginannya untuk berdialog dengan kaum Zionis, meski di saat yang sama, pihak Suriah gencar melakukan pembersihan etnis terbesar dalam sejarahnya terhadap warga negaranya, melakukan konspirasi terhadap upaya pengajaran Islam Ahlussunnah, sembari memberikan dorongan bahkan bantuan moral dan materil terhadap pengajaran Syi’ah-Shafawis. Peristiwa paling mutakhir yang membuktikan hal ini adalah pertemuan dubes Suriah dengan pimpinan persatuan Zionis di London (Surat kabar al-Syarq al-Ausath, 12/7/2006) dan penyambutan terhadap pemuka Zionis Amerika untuk menyampaikan ceramah di salah satu mesjid jami’ terbesar di Halab (Surat kabar al-Khalij, 11/7/2006). 
5.      Keterlibatan Mossad yang cukup dalam di Irak dengan dukungan pemerintah Irak buatan Amerika, dengan koordinasi yang kuat dengan apa yang disebut al-Haras al-Tsaury al-Irany (Pengawal Revolusi Iran) dan berbagai milisi Syi’ah Shafawiyah di Irak; untuk menangkap dan membunuh para ulama dan tokoh Ahlussunnah yang berpengaruh di Irak. Mereka bahkan melakukan berbagai tindakan terror terhadap Ahlussunnah di Irak berupa penculikan, penyiksaan hingga pembunuhan. Dan aliansi strategis ini bahkan telah siap melakukan langkah yang sama di tiga wilayah: Irak, Suriah dan Lebanon. Karena itu, tindakan apapun yang dilakukan oleh salah satu dari aliansi ini, sesungguhnya merupakan bagian dari global proyek Shafawis ini di sepanjang kawasan yang memanjang dari Iran hingga Lebanon, termasuk didalamnya Irak dan Suriah! Karena itu, dan berdasarkan kesatuan strategi dan tujuan, serta komperhensifitas peran antara pemerintahan Persianis Iran, pemerintahan al-Asad di Suriah dan gerakan-gerakan Syi’ah di Lebanon…berdasarkan itu saja, kita dapat menyimpulkan berbagai upaya dan tindakan yang selama ini dilakukan, serta menentukan arahnya: apakah ia sepenuhnya untuk kemashlahatan bangsa Arab dan kaum muslimin…atau untuk kepentingan pelaksanaan rencana kaum Shafawis Persianis untuk menguasai wilayah dan kekayaan kita, untuk kemudian melakukan gerakan pembersihan etnis dan aliran terhadap Ahlussunnah di wilayah ini, untuk selanjutnya memperluas aksinya ke semanjung Arabia hingga Afrika Selatan…demi mengembalikan kejayaan Dinasti Shafawiyah dan Fathimiyah, dengan menguasai wilayah Arab dan kaum muslimin!!
Coba Anda renungkan:
1.      Apa arti dari peristiwa kemarahan Basyar al-Asad di Damaskus terhadap Pemerintah Lebanon, yang lalu diikuti dengan mundurnya 5 menteri Syi’ah dari Hizbullah dan Gerakan Amal …mereka mengundurkan diri lalu membekukan kegiatan mereka di sana??!
2.      Apa arti dari apa yang dilakukan oleh sebagian peserta Konferensi Advokat Arab -yang diselenggarakan di Damaskus beberapa bulan yang lalu-, yang mengangkat bendera Hizbullah di konferensi itu…padahal tidak ada satupun tanda atau symbol Lebanon sebagai negara yang diangkat di sana, bahkan untuk bendera kebangsaannya sekalipun??!
3.      Mengapa Hasan Nashrullah meletakkan foto si orang Persia bernama “Imam” Khomeni itu di atas kepalanya dalam ruang kerjanya di Lebanon??
4.      Dan sebelum itu, apa makna dari jawaban salah seorang pemimpin Hizbullah atas pertanyaan wartawan di tahun 1987 “Apakah kalian merupakan bagian dari Iran?” (yang kemudian menjawab): “Bahkan kami adalah Iran di Lebanon dan Lebanon di Iran”??
Nah, atas dasar fakta-fakta inilah seharusnya kita menghukumi berbagai hal dan kejadian yang belakangan ini terjadi, yang notabene diprovokasi dan diledakkan oleh Hizbullah dari balik aliansi Shafawis strategisnya –yang katanya- melawan keberadaan Zionisme!!
* * *
Sesungguhnya tujuan utama dari proyek Kaum Shafawi Persia ini adalah menguasai dunia Arab dan Islam, yang dimulai dengan menundukkan wilayah bulan sabit (Negri-negri Syam dan Irak). Proyek ini setidaknya dibangun di atas 5 pijakan:
1.      Bekerja sama dengan kekuatan Barat di bawah komando Amerika semaksimal mungkin untuk menguasai negri-negri kaum muslimin, serta melakukan peran-peran keji yang tidak kalah kejinya dengan apa yang dilakukan oleh Ibn al-Alqamy saat bekerja sama dengan Holako Khan untuk menjatuhkan Khilafah Islamiyah. Dan seluruh dunia mengetahui dengan baik, bahwa Iran memiliki peran yang sangat besar dalam bekerja sama bersama Amerika untuk menjatuhkan Afghanistan…kemudian Irak. Para petinggi Iran sendiri mengakui hal itu. Bahkan mereka bangga akan itu. Muhammad Ali Abthahi, wakil presiden Iran yang lalu mengatakan: “Seandainya bukan karena Iran, Amerika tidak mungkin mampu menguasai Irak…Seandainya bukan karena Iran, Amerika tidak mungkin mampu menundukkan Afghanistan.” Tentu ini semua demi untuk melemahkan Ahlussunnah, lalu kemudian menghancurkan mereka di bawah payang pendudukan Amerika!!
2.      Menyalakan api peperangan antar kelompok, melakukan upaya pembersihan etnis dan kelompok, bekerja keras untuk membagi-bagi wilayah kita kaum muslimin, mengusir warga Irak yang Ahlussunnah dari propinsi-propinsi dimana mereka hidup bersama dengan kaum Syi’ah, ditambah dengan peran-peran merusak para pemimpin spriritual Syi’ah di Irak untuk menghancurkan Ahlussunnah dan semua lembaga yang mereka miliki. Ingat! Al-Syirazy menyerukan dalam khutbahnya untuk menghancurkan mesjid-mesjid Ahlussunnah  di Irak. Dan mereka benar-benar menghancurkan ratusan mesjid Ahlussunnah, atau mengubahnya menjadi Husainiyat dan pusat-pusat Syi’ah Shafawis.
3.      Membunuh tokoh-tokoh potensial Ahlussunnah –baik dari kalangan ilmuwan, militer dan agama-, dan melakukan semua upaya keji untuk meneror, mengusir atau membalas dendam pada mereka!
4.      Melakukan kamuflase demografis sebagaimana yang terjadi di Suriah secara khusus. Dan juga seperti yang terjadi di Lebanon dan Yordania, apalagi di irak. Ditambah lagi bertebarannya para missionaris Syi’ah di tengah shaf Ahlussunnah.
5.      Menciptakan benturan-benturan fiktif dengan kaum Zionis Israel. Padahal itu hanyalah sebuah pancingan agar Israel mengamuk lalu menghancurkan negri-negri kita kaum muslimin. Dan bila kekacauan itu terjadi, mereka dengan mudah memainkan strategi Shafawistik mereka demi mewujudkan tujuan-tujuan kejinya, persis seperti kondisi yang mereka ciptakan sebelumnya di Afghanistan dan Irak!!

            Sesungguhnya proyek Shafawis Syi’ah itu menyerupai proyek Zionis dalam berbagai sisinya. Namun sebenarnya lebih berbahaya dari proyek Zionis…Para pendukung proyek ini tidak akan berhenti hingga berhasil melenyapkan seluruh Ahlussunnah. Sebuah proyek yang mengemban kedengkian sejarah yang membuncah, yang dibangun di atas sampah-sampah agama mereka, seperti: Mushaf Fathimah, nikah mut’ah, menuhankan para imam, menghina para sahabat, menyimpangkan al-Qur’an dan Sunnah, dan mengkafirkan Ahlussunnah…Karena itu, proyek ini jauh lebih berbahaya dari proyek Zionis dan Westernisasi Kolonialis Barat-Amerika…meskipun kaum muslimin tetap berkewajiban untuk melakukan perlawanan terhadap kedua proyek tersebut, namun tetap saja perlawanan terhadap proyek Shafawis Persia itu harus lebih kuat dan keras!!
Sesungguhnya 4 wilayah yang dipilih oleh kaum Syi’ah Shafawi sebagai jejak awal merealisasikan tujuan dan rencana mereka adalah sebagai berikut:
1.      Wilayah Iran: di kawasan ini operasi pembersihan terhadap Ahlussunnah sangat luas terjadi. Ini diikuti dengan penghalalan harta, kehormatan dan bahkan mesjid-mesjid mereka (perlu diingat, bahwa di seluruh Taheran tidak ada satupun mesjid Ahlussunnah!)
2.      Wilayah Irak: di kawasan ini, mereka bekerja sama dengan penjajah Amerika untuk melakukan upaya-upaya seperti: penghancuran dan membagi-bagi wilayah Irak, mempersenjatai milisi-milisi Syi’ah untuk menyerang Ahlussunnah, pembersihan dan pengusiran Ahlussunnah, dan memalsukan prosentase jumlah penduduk Irak dengan menyebarkan studi-studi palsu yang menyatakan kemayoritasan Syi’ah, padahal sebelumnya Ahlussunnah menempati posisi 52% penduduk Irak!! Di sini harus pula disebutkan adanya misi-misi bersenjata yang ditujukan pada saudara-saudara kita dari Palestina yang hidup di Irak; berupa tekanan, pembunuhan, penangkapan, pelecehan kehormatan, dan penghancuran tempat tinggal…dan fakta menunjukkan bahwa teror-teror itu jauh lebih berat daripada teror yang selama ini mereka terima dari bangsa Zionis. Mereka bahkan berharap dapat kembali ke bumi Palestina dan berada di bawah kaki penjajah Zionis, daripada harus merasakan teror kaum Syi’ah!!
3.      Di wilayah Suriah: pemerintah Suriah –yang merupakan sekutu strategis Iran- telah melakukan berbagai upaya penangkapan dan pembersihan yang sangat luas terhadap rakyat Suriah sendiri. Mereka melakukan pembatasan terhadap lembaga-lembaga pendidikan Islam, dan memberikan keleluasaan bagi lembaga-lembaga Syi’ah…padahal Syi’ah di Suriah sama sekali tidak mempunyai wujud riil. Pemerintah Suriah juga melindungi upaya misionarisme Syi’ah di tengah kaum muslimin Suriah, memberikan kewarganegaraan pada kaum Syi’ah yang datang dari Iran dan Irak, serta mempersempit ruang gerak orang-orang al-Ahwaz yang mengungsi ke Damaskus…Suriah juga menyiapkan dirinya sebagai pangkalan penggempuran terhadap Lebanon dan Yordania, tentu dengan menggunakan masalah Palestina sebagai ‘senjata’ untuk kepentingan aliansi keji ini!!
4.      Di wilayah Lebanon: Hizbullah dan Gerakan Amal –keduanya jelas gerakan Syi’ah- memainkan peranan sebagai gerakan perlawanan palsu. Mereka berlagak melakukan perlawanan terhadap Israel demi menjaga senjata tetap di tangan mereka, dan untuk memainkan lobi politik mereka di Lebanon demi kepentingan aliansi Shafawis-Persianis. Kedua gerakan ini jelas-jelas melancarkan misionarisme Syi’ah dan –yang tak kalah penting- sengaja memancing Israel untuk menghantam Lebanon kapan saja aliansi Shafawistik itu membutuhkannya, tentu disertai dengan upaya yang terus-menerus menghancurkan keutuhan Lebanon, dan membentuk sebuah negara Syi’ah dalam Negara Lebanon!!
Maka menjadi sangat penting -saat kita melihat kawasan yang terbentang dari Iran hingga Lebanon dan Palestina- untuk memahami utuh apa yang telah kita gambarkan sebelumnya. Ini untuk menggambarkan secara utuh dan jelas apa yang sebenarnya menjadi tujuan dari setiap tindakan para pendukung Proyek Shafawis di kawasan manapun. Dasar inilah yang harus jadi pijakan kita dalam melihat tindakan militer yang dilakukan oleh Hizbullah  belakangan ini; penyulikan 2 tentara Israel dan pembunuhan terhadap 7 orang dari mereka…
Gambaran keadaan sebelum terjadinya tindakan militer ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1.      Terjadinya peningkatan usaha pembersihan etnis dan aliran yang dilakukan oleh milisi Shafawi-Syi’ah di Irak, yang juga diikuti dengan pemusnahan yang keji terhadap penduduk yang berasal dari Palestina, dan pengusiran Ahlussunnah dari wilayah selatan Irak (saat ini di Bashrah hanya tersisi 7% Ahlussunnah, padahal sebelumnya selama puluhan tahun mereka mayoritas di sana, dan menjelang pendudukan Amerika jumlah mereka adalah 40%)!! Peristiwa ini diselingi juga dengan pernyataan Presiden Iran untuk melenyapkan Israel!!
2.      Gerakan perlawanan Palestina –yang tentunya memiliki latar belakang Ahlussunnah- menyita perhatian publik bahwa dialah satu-satunya yang terlibat dalam perlawanan terhadap Israel, dimana Israel telah sampai pada jalan buntu untuk mewujudkan tujuannya melawan rakyat Palestina dan gerakan-gerakan perlawanannya.
3.      Tersingkapnya keterlibatan Hizbullah dalam kesepakatan sekutunya, Iran, yang bersama dengan penjajah Amerika bersepakat untuk menghancurkan gerakan perlawanan Irak. Hizbullah juga terlibat dalam pelatihan milisi Syi’ah Shafawiyah di Irak, dan milisi yang sama-lah yang melakukan pemusnahan terhadap warga Palestian dan Ahlussunnah di Irak!
4.      Mulainya kejatuhan misi-misi Syi’ah di Suriah dan Lebanon sebagai sebuah dampak terbalik dari tersingkapnya sikap-sikap politik para ‘peserta’ aliansi Shafawis yang ternyata mendukung Zionis dan pendudukan Amerika di Irak –yang notabena telah mendapatkan penolakan luar biasa dari rakyat Irak-…lalu disusul oleh munculnya bibit-bibit perbenturan dalam pelaksanaan kedua proyek besar Irak: proyek Amerika dan proyek Persia-Shafawis!!
5.      Semakin kuatnya tekanan nasional pihak Lebanon, yang merupakan reaksi negatif atas pemerintah Suriah setelah pengusirannya dari Lebanon…dan juga semakin rapuhnya posisinya pemerintah Suriah akibat semakin dekatnya tudingan dunia internasional atas pembunuhan Presiden Rafiq al-Hariri beberapa waktu lalu.
Karena semua faktor itu, maka:
1.      Harus ada upaya memalingkan pandangan mata dunia dari apa yang terjadi di Irak, baik yang dialami oleh Ahlussunnah maupun warga Palestina berupa tekanan kaum Syi’ah Shafawis…
2.      Harus ada upaya untuk ‘mencuri’ pandangan dunia dari gerakan perlawanan Ahlusunnah Palestina yang berhasil membuktikan kelemahan Israel…
3.      Harus ada upaya untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap upaya-upaya ‘zending’ Syi’ah di kawasan itu…
4.      Harus ada usaha untuk mengembalikan ‘kebenaran’ sesumbar dusta Ahmadinejad untuk melenyapkan Israel dan  melawan negara Zionis itu…
5.      Harus ada upaya untuk menutupi kesepakatan Hizbullah yang ingin melawan gerakan-gerakan perlawanan Irak…
6.      Harus ada upaya untuk mengacaukan politik di Lebanon demi menciptakan kekacauan yang telah diancamkan oleh Presiden Suriah, Basyar al-Asad…
Semua itu harus dilakukan, meski harus mengorbankan Lebanon…seluruh Lebanon bahkan…Yah, meskipun itu harus menyebabkan kehancuran negri bernama Lebanon!!
Untuk itu semualah, Hizbullah –sebagai salah satu pendukung proyek Shafawi-Persianis- menjalankan usaha atau petualangannya belakangan ini ‘melawan’ Sang Zionis!!
Apakah kita kontra terhadap sebuah gerakan yang melawan Zionis?? Tentu saja tidak! Kita mendukung setiap gerakan yang dapat melemahkan dan menjatuhkan negara pencuri Zionis itu! Tapi kita tidak bisa menerima jika gerakan itu menjadikan upaya perlawanannya sebagai bagian dari sebuah pewujudan tujuan yang jauh lebih berbahaya dari proyek Zionisme di negri-negri kita.  Kita tidak setuju jika para pelaksana proyek itu menjadikan masalah Palestina sebagai barang dagangan mereka, sementara di saat yang sama,  di Baghdad, mereka menyembelih orang-orang Palestina, merampas harta dan kehormatan mereka.
Kita tidak pernah bisa menerima jika kaum Shafawi-Syi’ah itu ingin mengacaukan keamanan Suriah dan Lebanon demi mewujudkan tujuan-tujuan agama mereka…
Selamanya, kita tidak akan menerima jika Lebanon dihancurkan dan rakyatnya dibunuh  hanya karena ulah provokatif yang dilakukan oleh pendukung proyek Shafawis-Persianis, yang eksekusinya dijalankan oleh kaum Zionis!!
Kita tidak bisa menerima jika kaum Neo-Shafawis itu berlagak ingin mengorbankan diri mereka, bahwa merekalah gerakan perlawanan itu…sementara dengan sangat jelas mereka juga melirik dan mendukung proyek Amerika dan Zionis…
Kita tidak bisa menerima jika dunia memalingkan pandangannya dari segala kekejian dan kejahatan kaum Syi’ah-Shafawis terhadap saudara-saudara, keluarga dan rakyat muslim kita di Irak…
Kita tidak bisa menerima jika operasi-operasi militer gelap itu dijadikan sebagai ajang penguluran waktu untuk membangun proyek Senjata Nuklir Iran-Shafawis, yang kelak akan digunakan untuk menghancurkan bangsa Arab dan kaum muslimin…untuk merampas negri, kekayaan dan juga harga diri mereka!!
Periksalah semua lembaran sejarah, Anda tidak akan pernah menemukan bahwa Iran pernah terlibat dalam peperangan melawan kaum Zionis sekalipun…atau bahkan melawan ‘Si Setan Besar’ Amerika!! Anda tidak akan pernah menemukan satu huruf pun di dalam sejarah yang menunjukkan itu. Bahkan Iran justru pernah mempermalukan dirinya dengan mengimpor senjata dari Israel dan Amerika saat berperang melawan Irak (ingat kasus Iran-gate!)…Iran sendiri-lah yang membujuk dan mendukung keberlangsungan pendudukan Amerika di Irak…Iran sendiri-lah yang ikut campur dan memudahkan pemerintah Suriah untuk melenyapkan putra-putra terbaiknya…Iran sendiri-lah yang menggunakan Hizbullah untuk memancing tindakan penghancuran Lebanon oleh Israel…Iran sendiri-lah yang merebut tiga pulau milik Emirat Arab…dan Iran-lah yang berusaha mengubah gerakan perlawanan Palestina menjadi selembar kertas yang kelak dengan mudah ia mainkan, meski harus mengorbankan stabilitas keamanan seluruh kawasan Arab dan Islam!!
Bila aliansi Neo Syi’ah-Shafawi itu sungguh-sungguh melakukan perlawanan terhadap pendudukan Israel, mengapa dataran tinggi Golan masih tenang-tenang saja hingga kini??!
Bila Hasan Nasrullah dan Hizbullah-nya memang ingin membebaskan tawanan-tawanan Lebanon, mengapa ia tidak menuntut sekutunya, Suriah, untuk melepaskan ratusan orang-orang Lebanon di penjara Suriah??!
Bila aliansi Neo Syi’ah-Shafawi ini jujur dengan semua gembar-gembornya, lalu siapakah yang menyambut pasukan Zionis dengan karangan bunga ketika mereka berhasil menguasai wilayah Lebanon Selatan bulan Juni 1982??!
Lalu siapa yang mengundang pasukan Amerika ke Irak, dan hingga kini saat kalimat-kalimat ini dituliskan, aliansi itu masih terus berlanjut??!
Jika Hizbullah memang ingin melindungi Lebanon dan rakyatnya, mengapa mereka melakukan upaya provokatif baru-baru ini tanpa sepengetahuan pemerintah Lebanon yang pada Rabu sore, 12-7-2006 mengeluarkan pernyataan: “Pemerintah Lebanon samasekali tidak mengetahui operasi yang dilakukan oleh Kelompok Hizbullah ini” ??!
Jika mereka –kaum Neo Syi’ah-Shafawis- itu memang ingin meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina yang terus terancam oleh tekanan Zionis, lalu mengapa mereka menghabisi mereka di Baghdad dengan cara yang jauh lebih keji dan kejam??!
Maka setelah semua ini, menjadi kewajiban kita semua –bangsa Arab dan seluruh kaum muslimin- untuk memahami sebaik-baiknya kenyataan politik, keamanan dan pandangan keagamaan kaum Neo Syi’ah-Shafawis yang ada saat ini…
Mereka harus menyadari kedahsyatan bahaya mereka terhadap –tidak saja bangsa Arab-, namun juga kaum muslimin…
Lalu kemudian merumuskan langkah yang tepat untuk melawan kedua proyek keji ini: proyek Zionis-Salibis dan proyek Neo Syi’ah-Shafawis-Persianik –dimana yang terakhir disebutkan jauh lebih keji dan berbahaya dari yang sebelumnya-. Selamatkan agama, peradaban, masa depan negri dan generasi kita dari mereka!!
DR. Muhammad Bassam Yusuf

Pembaca yang budiman…
Ketika saya menerjemahkan tulisan ini, bayangan-bayangan kengerian sungguh berkelebat dalam benak saya. Mengapa? Karena saya tahu betul –dan mungkin Anda juga demikian- betapa gerakan Neo-Syi’ah ini secara perlahan tapi pasti mulai menjelma menjadi gerakan yang akrab, bahkan diminati oleh sebagian penduduk negri ini. Wajah gerakan ini tampil begitu manis dan lembut di mata banyak orang. Tapi kita tidak pernah tahu, –atau sebagian cendekiawan bahkan selalu berapologi tentang kebaikan mereka- seberapa dalam kelicikan yang terhunjam dalam wajah manis itu.
Terakhir, saya hanya menitipkan harapan sederhana agar kita selalu mewaspadai bahaya Neo-Syi’ah ini. Jangan terpesona hanya karena wajah yang manis dan tutur kata yang penuh rayu, sebab berislam yang benar tidak pernah didasarkan pada kehalusan tutur dan perilaku semata, tapi pada kekuatan hujjah yang berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah yang shahihah.
Mudah-mudah Anda dapat memahami itu. Wallahu a’lam.
Cipinang Muara, 20 Juli 2006


[1] Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia Jakarta Angkatan IX 2005/2006, dan anggota Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Pusat Makassar.
[2] Al-Ahwaz adalah sebuah wilayah Arab yang hingga kini dikuasai oleh orang-orang Persia (Iran). Dikenal juga dengan nama Arabistan (istan artinya wilayah). Pada tanggal 12 April 2005 yang lalu wilayah ini mengajukan tuntutannya untuk merdeka dan melepaskan diri dari wilayah Iran. Informasi lengkap tentang hal ini dapat dilihat di situs mereka www.al-ahwaz.com. (Penj)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar